Diabetes Melitus – Gejala Faktor dan Pengobatan
Diabetes Melitus adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal (100 mg/dl).
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Jenis-jenis Diabetes
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
Diabetes tipe 2 lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.
Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik.
Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
- Sering merasa haus.
- Seringbuang air kecil, terutama di malam hari.
- Sering merasa sangat lapar.
- Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Berkurangnya massa otot.
- Terdapat keton dalam urine.
- Lemas dan pandangan kabur.
- Luka yang sulit sembuh.
- Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.
Beberapa gejala juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami diabetes melitus, antara lain:
- Mulut kering.
- Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
- Gatal-gatal.
- Disfungsi ereksi atau impotensi.
- Mudah tersinggung.
- Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
- Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.
Faktor Risiko Diabetes
Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1.
- Menderita infeksi virus.
- Orang berkulit putih diduga lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras lain.
- Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator).
Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia berapapun. Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:
- Kelebihan berat badan.
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
- Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
- Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal.
Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2.
- Tesgula darah sewaktu-waktu.
- Tes gula darah puasa.
- Testoleransi glukosa.
- Tes HbA1C (glycated haemoglobin test).
Pengobatan Diabetes
- Pola makan. Pasien diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak.
- Olah raga. Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari.
- Kapsul Soludia. Mengandung daun insulin, sambiloto dan meniran yang merupakan herbal yang sangat baik dalam memperbaiki sel-sel pancreas yang rusak atau terganggu. Membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
- Agarillus Celte. Mengandung kayu manis, probiotik, sarang semut, manggis, air kelapa. Berperan dalam perbaikan metabolisme tubuh dan memperbaiki fungsi pancreas yang terganggu.
- Agarillus Drop. Mengandung propolis, gamat dan pegagan. Membantu mempercepat proses perbaikan pancreas, melancarkan peredaran darah dan menghindari terjadinya komplikasi yang umumnya terjadi pada penyakit diabetes seperti katarak, gangguan saraf atau neuropati, stroke, gangguan ginjal, gangguan jantung, gangguan pendengaran, dan gangguan organ lainnya.
Pencegahan Diabetes Melitus
- Menjaga pola makan yang sehat dan tidak berlebih, sesuai sunah Rasulullah SAW Makanlah selagi lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
- Olah Raga teratur
- Hindari stress
- Menjaga berat badan ideal.
Ditulis oleh: dr Ipak Ridmah Rikenawaty M.Si
Konsultan kesehatan CV. Mutiara Berlian